Jumat, 18 Juli 2008

Lampu pun tidak sanggup menyinari dirinya sendiri…


Seringkali saya tidur ditemani sebuah lampu kecil 5 watt selain teduh dimata lampu tersebut juga sedikit memberikan pancaran cahaya yang membawa imajinasi kita dapat menjelajah jagad raya ini. Malam itu lampu tersebut mendadak menjadi perhatian, bagian belakang dari dudukan lampu tersebut masih gelap berbeda dengan bagian depannya yang terang malahan dapat memancarkan cahayanya yang lumayan melimpah untuk sekitarnya. Ternyata dalam sosok lampu lima watt tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil.
Seperti kisah yang terjadi pada sepupu saya dia adalah seorang Dokter Spesialis Rehab Medik . tugas utama dia adalah membantu pasien yang mempunyai rasa percaya diri yang rendah tentang kesembuhannya. Kira-kira 2 tahun yang lalu saya bertemu dan sempat berbincang-bincang ringan tentang pekerjaannya. Dari ceritanya saya dapat menyimpulkan bahwa kehidupannya sudah mapan serta pekerjaannya adalah sangat menyenangkan bisa membantu orang menemukan kepercayaan diri akan kesembuhannya. Tapi satu bulan kemarin saya mendapat kabar bahwa dia terkena suatu penyakit Diabetes alias kencing manis. Secara logika kok bisa seorang dokter spesialis tidak dapat mendeteksi secara dini tentang penyakit diabetesnya. Gejala-gejala yang terjadi sebelum dia dinyatakan positif mengidap diabetes. Ini kembali lagi pada sifat manusia yang disebut sebagai Makhluk Sosial. Dia sangat mampu untuk menolong orang lain dengan kemampuannya tetapi dia tidak dapat menolong dirinya sendiri dia masih butuh Dokter lain untuk memonitor penyakitnya.
Memang kita membutuhkan lampu-lamu lain bagi kehidupan kita. kita dapat menolong orang tetapi terkadang kita tidak dapat menolong diri kita sendiri. Kita butuh orang lain. Ok…sudahkah andabelajar dari lampu-lampu disekitar kita ??

Tidak ada komentar: